Ku kira rasa suka dengan seseorang tidak berlanjut hingga aku tamat sekolah dasar, tapi kini rasanya tidak mungkin, aku mulai menjalani sekolah seperti siswa pada umumnya, saat aku sekolah menengah pertama aku tidak menggunakan kendaraan bermotor contohnya, maklum anak kampung mana ada motor dan jarak sekolah dengan tempat tinggal ku lumayan jauh, sehingga untuk pergi kesekolah aku dan teman yang lain menggunakan angkot cataran, seharinya lima ribu. kini aku kelas satu smp dan aku adalah murid yang pendiam dan tidak banyak tingkah, aku pulang dan pergi, berangkat kelas berangkat dan kelas, tidak ada organisasi yang aku ikuti dan otak ku pun tidak terlalu pintar IQ ku standar biasa saja tidak ada yang istimewa, tak jarang aku berfikir apa istimewahnya di sekolah ini. Aku suka sekali menghayal sesuatu bisa dibilang imajinasiku tinggi, dan pada pelajaran yang menyangkut logika nilaiku slealu tinggi dibanding dengan plajaran yang menghitung, pada smester pertama belum ada yang menggoyakan kembali hati yang dulu, namun suatu hari dikelas unggulan dari sudut pintu masuk yang lebar, terlihat sepatu putih bersinar terkena sinar matahari, tatapanku mulai menaiki seluruh nya kumulai dari kaki yang indah dan naik kepinggang yang biasa pada perempuan umumnya, ketika kutatap wajahnya hembusan angin menghempas rambut yang panjang nan terurai melayang layang.
"Woi lihat apaan, sampe terdiam gitu" tegur salah satu teman ku.
"Ha, Aaa ada bulan gik!" jawabku sambil terbanta banta.
"Ha, Aaa ada bulan gik!" jawabku sambil terbanta banta.
"Sakit lu ya, sampe ngayal gitu?" tanyanya heran.
"Yah mungkin aku mulai sakit gik." jawabku terpaku dengan pandangan kosong.
"Ah sudahlah yok kantin lapar nih." ajak yogik menarik baju bahuku.
" Haiss ah lu kebiasaan narik narik." kesal ku.
"Ah ayooook" tariknya paksa.
Kali pertama ku melihat memang menarik dan cantik,ternyata dia anak dari wakil kepala sekolah dan dia pun kaya dan jutek sekali, sehingga tidakkan bisa aku dapatkan dengan sifatku yang pendiam dan cenderung menyendiri, kini aku hanya bisa memandang tanpa ada hubungan pertemanan, itu membuat ku terlihat bodoh. makin lama makin aku bisa menghilangkan wajahnya di dalam bayangan ku. tapi ada satu wanita yang menjadikan tatapan itu berganti dan rasa seperti yang dulu ntah kenapa bisa timbul kembali, memang kalo aku pikir itu sangat bodoh tapi begitulah caraku mencintai, wajahnya yang bulat dengan senyum yang menawan dengan gigi kelinci yang membuatnya cantik bak rembulan dimalam hari, senyumannya bagaikan mawar yang mekar dimusim semi, lesung pipi yang nampak jelas bagai pusaran air yang jernih. tapi aku hanya dapat mengaguminya dari jauh, tanpa dapat mndekatinya, ntah kapan aku mulai mnyukainya tapi semenjak kelas 2c saat pertama kali bertemu didepan pintu ia tersenyum, mungkin disanalah senyumnya mengetuk pintu hati ku, hari demi hari berlalu semangatku bersekolah menjadi tinggi, awalnya aku mengira dia tidak memiliki pasangan, namun semakin kesini aku mendengar rumor bahwa dia memiliki pasangan yang diluar dari sekolah ku, ternyata pasangannya adalah anak smk yang hanya selisi dua tahun darinya, aku biasa saja sakit, ha itu tidak ada dalam kisa cintaku yang sekarang, ntah tapi hanya melihatnya saja cukup, dia aktif di kegiatan organisasi, jadi aku hanya bisa bertemu dengannya hanya saat sekolah saja, dan diluar itu aku tidak mengetahui apa kegiatannya, walau aku menyukai seseorang aku tidak pernah mendekatinya apalagi mengobrol, payah memang ko masalah wanita, aku mungkin bisa dijuluki orang pengecut jika berurusan dengan perempuan, tapi itu tidak menyurutkan ku untuk tetap suka dengannya hingga aku menginjak kelas sembilan aku masih mencintainya setiap malam rasanya rembulan bersama ku wajahnya slalu ada di setiap bulan purnama, senyumnya ada di bulan sabit, dan tatapannya ada dibulan setengah,bodoh memang cinta ku dulu berbeda dengan cinta yang sekarang dan anehnya dari setiap sekolah yang aku sekolahi pasti ada satu wanita yang menjadi ratu dihatiku, dan tidak ada yang lain, hingga aku yakin dia adalah jodoh ku dimasa depan, yah aku yakin sekali akan hal itu. kini masa sekolah menengah pertama sebentar lagi akan berakhir, rasa cinta ini tidak dapat terbendung, tapi hati tidak dapat menggerakkan badan yang sangat lemah, aku mudah takut dengan hal hal baru, dan rasa itu pun akun putuskan untuk ku pendam sama seperti masa cinta di sekolah dasarku dulu, dan sampai tamat pun cinta ini akan ku simpan, setiap malam setiap purnama aku melihatnya sebagai jodohku, dan sebentar lagi aku akan memasuki masa sekolah di sekolah ku berikutnya, orang tua ku mengajukan ku untuk sekolah di sekolah kejurusan, dan wanita yang aku cintai ia melanjutkan pendidikan di sekolah menenga atas aku dan dia sekarang bak daratan yang terbelah oleh sungai, sekolah kami tidak terlalu jauh jaraknya dengan sekolahnya tapi aku hanya bisa membayangkannya saja, dan kini di sekolah baru ku ntah apa yang akan terjadi apakah aku akan mengalami hal jatuh cinta untuk yang ketiga kalinya, ntahlah. :)